Cara Menulis Love Story di Undangan Digital Biar Elegan dan Nggak Cringe

Cara Menulis Love Story di Undangan Digital Biar Elegan dan Nggak Cringe

Cara Nulis Love Story di Undangan Digital Biar Nggak Cringe tapi Tetap Bikin Baper ?

Undangan digital sekarang nggak cuma soal tanggal dan tempat aja. Banyak pasangan Gen Z & milenial yang pengin love story-nya ikut ditulis — biar tamu bisa ngerasain perjalanan cinta mereka dari awal sampai “akad”.

Tapi…
banyak juga yang bingung.
“Gimana ya nulisnya biar nggak terlalu gombal?”
atau
“Takut dibilang alay.” ?

Tenang, kamu nggak sendirian. Yuk, bahas bareng gimana caranya bikin love story yang manis, jujur, dan tetap elegan buat undangan digital kamu.


1. Pilih Sudut Cerita yang Simpel

Nggak perlu mulai dari “kami pertama bertemu di taman bunga jam 5 sore saat matahari terbenam…” ?
Cukup ambil highlight-nya aja. Misalnya:

  • “Awalnya cuma teman kerja, siapa sangka jadi teman hidup.”

  • “Dari chat tugas kuliah, berubah jadi chat selamat pagi.”

Keep it simple, tapi tetap punya makna.


2. Tulis Seperti Kamu Cerita ke Teman

Gunakan gaya bahasa yang hangat dan ringan. Bayangkan kamu lagi cerita ke sahabatmu tentang perjalanan kalian.
Contoh:

“Kami pertama kali kenal di kampus. Nggak nyangka, dari sering rebutan presentasi malah berujung rebutan remote TV di rumah nanti.”

Tulis dari hati, bukan dari template. ?


3. Bagi Jadi 3 Bagian

Supaya enak dibaca, bagi ceritamu jadi 3 bagian pendek aja:

  1. Awal pertemuan — di mana dan kapan kalian kenal.

  2. Momen spesial — kapan mulai merasa “ini orangnya”.

  3. Menuju pernikahan — kenapa akhirnya yakin untuk menikah.

Contoh:

“Kami pertama kali kenal lewat komunitas volunteering tahun 2020. Waktu itu cuma sekadar partner tim. Tapi pandemi bikin kami makin sering ngobrol, dan dari situ semuanya berubah. Setelah 4 tahun, akhirnya kami siap melangkah ke babak baru: pernikahan.”


4. Gunakan Nada Positif & Tulus

Jangan terlalu lebay atau melebih-lebihkan. Fokus pada rasa syukur dan perjalanan yang jujur.

“Kami percaya, setiap langkah kecil membawa kami sampai di titik ini — tempat di mana doa-doa akhirnya saling bertemu.” ?


5. Boleh Disisipkan Kutipan Singkat

Buat yang suka quotes, tambahkan satu kalimat kecil sebagai penutup love story-mu.
Contoh:

“You are my favorite ‘what if’ turned into ‘for sure’.” ?


6. Jangan Lupa Visualnya

Kalau pakai undangan digital seperti KitaraWedding, kamu bisa tambahkan foto kecil di setiap bagian cerita — dari masa awal kenalan sampai foto prewedding. Ceritanya jadi lebih hidup dan terasa personal. ?


Kesimpulan

Menulis love story di undangan digital itu bukan soal bikin kalimat puitis, tapi soal menyampaikan kisah dengan cara yang jujur dan hangat.
Tamu nggak butuh cerita sempurna — mereka cuma ingin tahu bahwa kisahmu nyata dan penuh cinta.

Dengan KitaraWedding, kamu bisa menampilkan love story versi kamu sendiri: elegan, modern, dan tetap terasa “kamu banget”. ?