Ngurus Berkas Nikah vs Persiapan Resepsi: Mana yang Lebih Ribet?
Ngurus Berkas Nikah vs Persiapan Resepsi: Mana yang Lebih Ribet?
Menjelang hari H, calon pengantin biasanya sibuk dengan satu pertanyaan klasik:
“Ribet mana sih, ngurus berkas nikah atau ngurus resepsi?”
Banyak yang mengira keribetan hanya soal resepsi—vendor, dekorasi, catering, undangan. Padahal, urusan berkas nikah juga bisa bikin keringat dingin. Yuk kita bahas satu per satu.
Realita Calon Pengantin: Dua Dunia yang Sama-sama Melelahkan
Buat sebagian orang, ngurus pernikahan identik dengan wedding organizer, dekorasi, hingga drama keluarga. Padahal sebelum semua itu, ada tahap penting: legalitas pernikahan di KUA atau catatan sipil.
Jadi, walau resepsi itu meriah, akad-lah yang menentukan sah atau tidaknya pernikahan.
Dan… proses menuju akad ternyata cukup panjang.
Step by Step Ngurus Berkas Nikah
Berikut dokumen yang biasanya harus disiapkan calon pengantin di Indonesia (khususnya KUA):
-
Surat Pengantar dari RT/RW.
Ini langkah awal, biasanya harus minta tanda tangan di lingkungan tempat tinggal. -
Formulir N1–N4 dari Kelurahan.
Formulir ini mencakup surat keterangan untuk calon pengantin, orang tua, serta status belum menikah. -
Surat Rekomendasi KUA.
Kalau menikah beda domisili, butuh rekomendasi dari KUA asal ke KUA tempat akad. -
Fotokopi identitas.
KTP, KK, akta lahir, dan pas foto background biru/merah sesuai aturan. -
Tes kesehatan.
Beberapa daerah mewajibkan tes kesehatan calon pengantin di puskesmas. -
Booking jadwal akad.
Termasuk menentukan lokasi (di KUA atau di luar KUA).
? Proses ini kelihatannya sederhana, tapi realitanya bisa bolak-balik antara RT, RW, kelurahan, dan KUA.
Step by Step Persiapan Resepsi Pernikahan
Sementara itu, persiapan resepsi punya keribetan versi lain. Biasanya melibatkan:
-
Mencari vendor. Mulai dari dekorasi, catering, fotografer, hingga undangan.
-
Atur budget. Ini sering jadi drama antara pasangan dan keluarga besar.
-
Koordinasi keluarga. Siapa yang diundang, siapa yang duduk di kursi depan, bahkan siapa yang MC.
-
Mental load. Banyak keputusan kecil tapi melelahkan.
Kalau berkas nikah ribet di administrasi, resepsi ribet di koordinasi dan emosi.
Mana yang Lebih Ribet?
Jawabannya: dua-duanya punya tantangan sendiri.
-
Berkas nikah: ribet karena banyak persyaratan administrasi dan waktu.
-
Resepsi: ribet karena melibatkan banyak pihak dan potensi drama keluarga.
Satu hal yang pasti: tanpa berkas nikah, resepsi mewah pun nggak sah.
Tanpa resepsi, akad tetap sah.
Artinya, fokus utama tetap pada berkas nikah.
Tips Biar Proses Lebih Lancar
-
Buat checklist dokumen dari awal. Minimal 2–3 bulan sebelum hari H.
-
Delegasikan tugas. Misalnya calon suami urus RT/RW, calon istri fokus vendor resepsi.
-
Gunakan undangan digital. Biar distribusi tamu nggak makan waktu, cukup share link di WhatsApp.
-
Ingat tujuan utama. Pernikahan bukan soal pesta, tapi tentang sah di mata agama & negara.
Kesimpulan
Ngurus pernikahan memang nggak bisa dibilang mudah. Berkas nikah dan resepsi sama-sama butuh tenaga, waktu, dan kesabaran.
Tapi dengan persiapan yang rapi, daftar checklist jelas, dan teknologi seperti undangan digital dari KitaraWedding.com, proses ini bisa jadi lebih ringan.
Karena pada akhirnya, bukan ribetnya yang diingat, tapi momen bahagia saat sah diucapkan. ??